Warta Journalizm - Sektor media online kini menghadapi tantangan signifikan: bagaimana mempertahankan laju penyebaran informasi tanpa mengorbankan integritas? Pertanyaan penting ini diangkat oleh Ali Muntoha, Editor Utama Murianews.com, dalam sebuah sesi kuliah umum dengan tema "Strategi Produksi dan Manajemen Media Online di Era Digital" di IAIN Kudus, Selasa lalu.
Di hadapan para mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ali menekankan bahwa keinginan untuk menjadi yang pertama dalam menyebarkan berita sering kali mengakibatkan penyampaian konten yang kurang terverifikasi. Ia secara khusus menyoroti potensi bahaya menggunakan informasi dari platform media sosial tanpa penyaringan yang memadai. "Ada risiko tinggi dalam penyebaran disinformasi dan misinformasi jika proses verifikasi diacuhkan. Bagi Murianews.com, pemeriksaan fakta adalah fondasi utama yang tak bisa ditawar," ujarnya, menegaskan dedikasinya untuk akurasi.
Ali Muntoha kemudian menjelaskan beberapa strategi kunci yang diterapkan Murianews.com agar tetap relevan dan mendapatkan kepercayaan di tengah persaingan media yang ketat. Salah satunya adalah adanya saluran khusus untuk pemeriksaan fakta, yang memastikan setiap informasi yang disajikan telah melalui proses seleksi yang ketat. Selain itu, Murianews.com juga mengembangkan Trustworthy News Indicator (TNI), sebuah sistem internal yang menjadi pedoman dalam pengelolaan berita, dan diakui sebagai yang pertama di Karesidenan Pati.
Inovasi lainnya yang ditekankan adalah variasi jenis konten. Media ini tidak hanya berkonsentrasi pada berita-berita harian yang cepat kadaluarsa, tetapi juga memproduksi konten 'evergreen' atau yang selalu relevan. Jenis konten ini dirancang agar informasi tetap bermanfaat dan berguna kapan saja dibaca, memberikan nilai jangka panjang bagi pembaca.
Pentingnya mengenali audiens juga menjadi poin utama yang disampaikan Ali. Untuk itu, ia menyarankan penggunaan data dari Google Analytics dan Google Trend. "Alat-alat ini sangat penting untuk memahami siapa yang membaca konten kita serta ketertarikan mereka, sekaligus membantu agar berita kita lebih mudah ditemukan di mesin pencari," jelasnya.
Pemilihan platform distribusi juga sangat krusial. Ali menyebutkan, "Kami memilih Facebook sebagai salah satu saluran utama karena platform ini masih sangat efektif untuk menjangkau audiens lokal." Kuliah ini tidak hanya memperkaya pembelajaran di kelas jurnalistik, produksi media online dan cetak, serta hukum dan etika media massa, tetapi juga sebagai jembatan kolaborasi antara FDKI IAIN Kudus dan Murianews.com. Diharapkan, kolaborasi ini dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan ilmu di bidang jurnalistik dan komunikasi.
Oleh : Farah Azka Naharina
No comments:
Post a Comment