Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Menakar Peran Media Massa: Antara Hukum, Etika, dan Hari Buruh

Warta Journalizm - Satu dunia memperingati Hari Buruh Internasional pada setiap tanggal 1 Mei. Hari Buruh merupakan momen penting yang tidak hanya menjadi simbol perjuangan para pekerja, tetapi juga menjadi ujian bagi media massa dalam menjalankan fungsinya. Dalam konteks ini, media massa memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pemberitaan seputar Hari Buruh tidak hanya akurat, tetapi juga adil dan membangun. Selain sebagai sarana untuk menyampaikan informasi, media massa juga berperan sebagai penjaga moral dan demokrasi.

Media massa dalam sistem hukum Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Undang-undang ini memberikan kebebasan kepada pers, namun diimbangi dengan tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan. Sering kali muncul demonstrasi besar-besaran ketika Hari Buruh diperingati yang memiliki potensi menimbulkan konflik sosial. Memberitakan insiden secara faktual merupakan tugas media, tetapi selain itu media juga harus menghindari penyebaran provokasi atau informasi sepihak yang dapat memperkeruh suasana.

Dewan Pers menerbitkan Kode Etik Jurnalistik yang menekankan prinsip keadilan, independensi, dan tidak mencampuradukkan fakta dan opini. Dalam peliputan Hari Buruh, media memiliki kewajiban etis untuk menyuarakan aspirasi para buruh tanpa menyudutkan pihak manapun. Mampu menyeimbangkan antara kepentingan publik dan hak-hak pekerja merupakan peran penting media.

Faktanya di lapangan, tidak semua media menjalankan fungsinya secara sempurna dan bertanggung jawab. Maka dari itu, penting bagi masyarakat mampu untuk memilah dan  mengedukasi diri agar lebih kritis dalam mengonsumsi informasi, dan juga bagi media untuk melakukan refleksi etis dalam setiap peliputan.

Dengan berpegang pada prinsip-prinsip jurnalistik yang sehat, media dapat menjadi jembatan aspirasi buruh terhadap pemerintah dan masyarakat luas. Untuk menuju demokrasi yang sehat, kebebasan pers harus disertai dengan kesadaran moral dan tanggung jawab sosial.


Oleh: Nadia Syukria Salma

No comments:

Post a Comment