Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Mahasiswi Ini Buktikan Anak Buruh Bisa Raih Gelar Sarjana: “Kelulusan Ini Milik Ayah dan Ibu Saya”

Mahasiswi Ini Buktikan Anak Buruh Bisa Raih Gelar Sarjana:  “Kelulusan Ini Milik Ayah dan Ibu Saya”

Warta Journalizm - Kudus - Fina Lailatusyifa berhasil lulus dari program studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus. Dia diwisuda pada Agustus 2024. Fina tak pernah berpikir bisa menyandang gelar sarjana.

Fina adalah anak terakhir dari tiga bersaudara yang lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh harian, sementara ibunya mengelola toko sembako kecil di rumah. Meski penghasilan mereka tidak begitu besar orang tuanya selalu menomorsatukan pendidikan anaknya. Mereka rela bekerja dari pagi hingga malam, menyisihkan sedikit demi sedikit agar saya bisa melanjutkan kuliah.

Sebagai anak terakhir, Fina merasa punya tanggung jawab untuk tidak menyia-nyiakan perjuangan mereka. Fina juga sadar bahwa biaya kuliah bukan perkara mudah bagi keluarga seperti kami. Maka dari itu, sejak awal kuliah Fina memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan. Fina sempat bekerja part-time di kedai jus dan cemilan, dicafe, dan tempat fotokopi.itu semua dia lakukan untuk mendapatkan uang saku tambahan. Di sela kuliah dan pekerjaan, Fina belajar mengatur waktu, mengatur energi, dan tetap fokus menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

Perjuangan ini tidak mudah, tapi justru dari keterbatasan itu Fina belajar arti kerja keras, kemandirian, dan rasa syukur. Dan saat ini Fina berhasil lulus dengan tepat waktu, yang mana keberhasilan ini bukan hanya milik Fina akan tapi milik ayah dan ibu Fina yang luar biasa, yang dengan segala kemampuan nya dan kerjakerasnya mampu mengantar anaknya hingga meraih gelar sarjana.

Tak semua mahasiswa bisa melalui bangku kuliah dengan fasilitas lengkap. Tapi Fina, mahasiswi yang baru saja lulus dari salah satu perguruan tinggi di Kudus, berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk menuntaskan pendidikan. Lahir dari keluarga sederhana, Fina adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang buruh harian, sementara ibunya mengelola toko sembako kecil di rumah.

“Perjuangan saya penuh tantangan. Untuk bisa kuliah, saya harus kerja part time sejak semester dua sampai lulus. Saya pernah jadi pelayan kafe, jaga stand jus, sampai kerja di tempat fotokopi,” cerita Fina saat diwawancarai tim media kampus. “Itu semua saya lakukan agar tidak terlalu membebani orang tua.”

Di tengah jadwal kuliah yang padat, Fina belajar mengatur waktu secara disiplin. Ia mengorbankan waktu senggang dan menunda banyak keinginan pribadi demi fokus menyelesaikan kuliah. “Saya percaya, kalau kita punya niat dan tekad, tidak ada yang tidak mungkin.”

Bagi Fina, kelulusan bukan sekadar gelar akademik. “Ini simbol dari perjuangan orang tua saya. Ayah saya buruh, ibu saya jualan kecil-kecilan. Tapi mereka tidak pernah 


Oleh: Faishal Farras Kurniawan, Izzudin Ghinan Nabira, Mifta'khul Ulum, Hani Arifatul Hakim, dan Primi Rohimi.

No comments:

Post a Comment