Ia memiliki semangat yang besar untuk belajar melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Seiring berjalanya waktu ia merasa terbebani dengan biaya UKT. Lalu ia berinisatif untuk mengajukan ke fakuktas untuk meringankan biaya UKTnya. Di saat sepulang kuliah, ia mengisi waktu luangnya dengan bekerja sampingan. Meskipun ia bekerja ia tidak lupa dengan prestasi dan tugas kuliahnya.
Suatu hari alfan mendapat informasi bahwa ada penerimaan besasiwa KIP-K lalu ia mencoba jalur beasiswa itu dengan cara meminta surat keterangan tidak mampu ke balai desa. Karena jika mendapatkan beasiswa akan sangat menguntungkan bagi alfan.
Bagaimana kamu melihat peran pendidikan dalam mengubah kehidupan keluargamu? “Ya, ini peran penting bagi saya karna pertama disini juga belajar kedua relasi bukan hanya di dalam kelas di kampus juga ada organisasi yang mungkin belom pernah saya ketahui tapi bisa memotivasi saya buat bisa terus maju” jawab Alfan.
Untuk mahasiswa di luaran sana berasal dari keluarga buruh bukanlah halangan untuk meraih pendidikan kalian. Meskipun saya berasal dari keluarga buruh, melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi adalah salah satu cara buat saya bisa mengangkat derajat kedua orang tua. “Jangan takut dengan berusaha, berdoa dan beraksi” jawab Alfan.
Ketika alfan ditanya rencana jangka panjang setelah lulus kuliah dan bagaimana dia ingin membalas jasa orang tuanya yang telah membiayai pendidikannya. Ia menjawab “Jangka panjang fokus kerja lalu menabung buat apa yang telah diberikan orang tua kepada saya dapat dinikmat keduanya”.
Perjuangan alfan dalam meraih pendidikan sangatlah tekun. Dengan keadaan ekonomi yang membuat bimbang, Ia tetap meraih pendidikan tinggi dengan yakin. Tidak menyerah, alfan rajin dalam mengerjakan tugas kuliah dan mampu eksplorasi di organisasi. Sekarang alfan sudah lulus dari FDKI di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada tahun 2024.
Oleh: Muhammad Izzudin, Rahardian Adhi Candra, Yunia Cahya Tianasari, Intan Laily Nuriyah, dan Primi Rohimi, S. Sos., M. S. I.
No comments:
Post a Comment