Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Azizah, Anak Buruh yang Buktikan bahwa Gelar Bukan Batasan untuk Berkarir

Azizah, Anak Buruh yang Buktikan bahwa Gelar Bukan Batasan untuk Berkarir

Warta Journalizm - Kudus - Lahir dari keluarga sederhana dengan ibu seorang buruh pabrik dan bapak yang bekerja serabutan, Fitroh Nur Azizah (24) sukses mendapatkan gelar sarjana sosial di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus sejak awal tahun 2024. Meskipun tumbuh dalam lingkungan sederhana di tengah Kabupaten Kudus, sejak awal ia menanamkan satu hal pada dirinya: bahwa pendidikan adalah jembatan, bukan tujuan akhir.


Tidak ada yang menyangka, perempuan yang kini bekerja sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini adalah lulusan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Meski jalur karirnya tak berjalan linear, ia tetap menjalankan pekerjaan dengan sepenuh hati. 


Azizah aktif semasa kuliah, meski jarang menjadi pusat sorotan. Ia aktif di organisasi kampus, sering terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan, tapi lebih sering bekerja di belakang layar. Ia juga turut menjadi relawan, hingga bekerja paruh waktu di sela-sela liburan bahkan bekerja full-time di semester akhir. Dari pengalaman itu, ia memetik satu pelajaran penting: dunia kerja tidak menunggu kesiapan diri. Azizah menekankan bahwa kuliah sambil bekerja adalah salah satu bentuk latihan mental yang sangat penting. 


“Pesan buat adek tingkat, jangan nunggu lulus buat siap kerja. Mau kamu dari kalangan bawah, menengah, atau atas, cobalah kerja sejak kuliah. Karena pengalaman itu berguna banget kedepannya.”


Ia mengingatkan, jangan hanya terpaku pada satu bidang. Kadang mahasiswa terlalu fokus ke nilai atau organisasi, tapi lupa melatih mental kerja. kuliah sambil kerja itu bukan cuma buat cari uang tambahan, tapi latihan mental dan tanggung jawab. 


“Kadang kita terlalu fokus sama jurusan yang kita pilih. Padahal dunia kerja itu memiliki tuntutan yang lebih beragam. Di masa depan, kamu bisa kerja di bidang yang bahkan sekarang belum ada. Jadi makin banyak skill, makin besar peluangmu.”


Ia percaya, jurusan kuliah belum tentu menentukan jalan hidup selamanya. “Sebenarnya peluang kerja sesuai jurusan itu beragam, tapi pertimbangannya juga banyak. Kalau bisa kerja sesuai jurusan ya bagus. Tapi kalau nggak, bukan berarti gagal. Yang penting kamu punya banyak skill. Dunia kerja butuh orang yang adaptif, bukan cuma orang yang sesuai kotak.”


Meski sudah bisa menghidupi kehidupannya sendiri, Azizah tidak lupa akar tempat ia berasal. Ia masih sering berbicara soal pentingnya memperjuangkan kesejahteraan buruh di Indonesia. 

Baginya, banyak anak-anak dari keluarga buruh yang terpaksa mengubur impian kuliah karena keterbatasan ekonomi. Ia pun berharap pemerintah turut berlaku adil dalam kesejahteraan buruh.


"Mengapa kesejahteraan buruh tidak diutamakan? Padahal kunci pabrik yang sejahtera, para buruh pekerja turut berperan besar didalamnya," Pungkasnya.


Kisah Azizah menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan hanya soal gelar atau pekerjaan impian, tapi soal ketangguhan menghadapi kenyataan, dan kemauan untuk terus belajar.


Oleh: Fairuz Dayyan Anfaris, Fika Debrina Prahesti. M, Defghi Ihya’ Ulumuddin, Zulfa Sakhiyya, dan Primi Rohimi, S. Sos., M. S. I. 

No comments:

Post a Comment