Warta Journalizm - Kudus, 8 Juni 2025 - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) UIN Sunan Kudus mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Potensi Kearifan Lokal dan Pengembangan BUMDes Wonorekso Desa Wonosoco sebagai Laboratorium By Utilisation Program Studi IPS”, Sabtu (8/6), di Balai Pendopo Buper, Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Kegiatan ini menghadirkan akademisi, perangkat desa, pengurus BUMDes, pelaku pasar, hingga tokoh masyarakat lokal. Tujuan utamanya adalah menggali potensi sosial-ekonomi berbasis kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium sosial dalam pembelajaran IPS.
Salah satu objek yang dibahas adalah Pasar Sarwono, pasar tradisional yang digelar setiap Minggu Legi dengan sistem barter menggunakan koin khas. Pasar ini juga menjual makanan tradisional seperti nasi jagong, gethuk, dan nasi loyang, yang menjadi ciri khas budaya kuliner masyarakat setempat.
Ketua pelaksana kegiatan, Agung Supriyanto, menyebut bahwa Pasar Sarwono dan BUMDes Wonorekso merupakan ruang edukatif yang merepresentasikan nilai-nilai ekonomi kerakyatan dan sosial budaya lokal. “Kegiatan ini menjadi bentuk nyata integrasi antara teori dan praktik di lapangan,” jelasnya.
Direktur BUMDes Wonorekso, Tri Budi Wahono, menyambut baik inisiatif mahasiswa UIN Sunan Kudus. “Kami terbuka menjadi mitra akademik dan siap mendukung inovasi pendidikan berbasis desa,” ujarnya. Sementara itu, dosen pendamping kegiatan, Noor Fatmawari, M.Pd., menegaskan bahwa FGD ini menjadi bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual. “Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mengamati dan menganalisis realitas sosial-ekonomi masyarakat,” katanya.
Hasil dari FGD ini akan dikembangkan menjadi modul pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal yang akan diterapkan di sekolah mitra. Desa Wonosoco juga resmi ditetapkan sebagai laboratorium sosial tetap untuk pengembangan Prodi Pendidikan IPS UIN Sunan Kudus.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada mitra desa dan sesi foto bersama sebagai dokumentasi hasil kegiatan.
Oleh: Wakhidatun Choirul Umma
No comments:
Post a Comment