Warta Journalizm - Kudus, 20 Mei 2024 Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 4 IAIN Kudus mengikuti kuliah dosen tamu yang diselenggarakan pada Selasa, 20 Mei 2024, di ruang F3 Kampus Barat. Kegiatan ini menghadirkan Ali Mutoha, Pemimpin Redaksi Muria News, sebagai narasumber yang membawakan materi bertajuk "Media Online dan Jurnalisme Serba Cepat."
Dalam pemaparannya, Ali Mutoha menjelaskan bahwa media online dan jurnalisme merupakan dua elemen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Platform seperti Instagram, Telegram, dan WhatsApp termasuk dalam media online, yang dalam operasionalnya tetap tunduk pada regulasi seperti Undang-Undang ITE. Ia juga menekankan bahwa media online bersifat satu arah dan tidak bisa langsung dijerat pidana, sementara seluruh regulasi terkait pers dikelola oleh Dewan Pers, bukan pemerintah.
Ali Mutoha juga mengulas sejarah media online di Indonesia, mulai dari hadirnya Republika Online pada tahun 1994, Kompas Online (1995), Tempo Interaktif (1996), hingga Detik.com yang muncul pada tahun 1998 sebagai media online mandiri. Era booming media digital terus berkembang hingga awal 2000-an dengan maraknya situs berita yang mengedepankan kecepatan dan ketepatan informasi.
Terkait Muria News, Ali menjelaskan bahwa portal berita ini resmi hadir pada 1 Juli 2013 bersama Koran Muria dalam bentuk cetak dan e-paper. Namun, setelah dua tahun, Muria News berfokus sepenuhnya pada platform digital, Murianews.com. Dalam waktu satu tahun, Muria News tumbuh pesat dengan memproduksi sekitar tiga juta artikel per bulan. Portal ini dikenal dengan gaya berita singkat dan padat, serta melakukan pembaruan setiap 15 menit.
Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara informasi dan berita. Informasi hanyalah kabar yang disampaikan secara personal, sementara berita membutuhkan verifikasi dan disampaikan oleh media resmi.
“Jurnalisme serba cepat atau speed journalism menuntut kecepatan, ketepatan, dan akurasi. Namun, kecepatan ini juga memiliki risiko seperti penyebaran disinformasi dan misinformasi,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, verifikasi data dan etika jurnalistik harus tetap dijaga. Jurnalis dituntut untuk memiliki kompetensi tinggi dalam hal akurasi, integritas, teknik verifikasi, serta kemampuan komunikasi yang efektif.
Dalam proses produksinya, Muria News membagi konten menjadi dua kategori utama: news dan evergreen. Konten news bersifat aktual, singkat, dan faktual dengan tampilan yang ramah pengguna serta dilengkapi foto dan video relevan. Sementara evergreen berisi artikel panjang dengan tema abadi, gaya bahasa ringan, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Kegiatan kuliah dosen tamu ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai dinamika jurnalisme digital serta tantangan yang dihadapi di era kecepatan informasi saat ini.
Oleh: Amaliya Noor Fadhila
No comments:
Post a Comment