Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Buruh Era Digital: Adaptasi dan Tantangan di Industri Media Kreatif

Buruh Era Digital: Adaptasi dan Tantangan di Industri Media Kreatif

Warta Journalizm - Di era digital ini, lanskap industri media kreatif sangat berubah secara fundamental.  Model bisnis berkembang dengan cepat, batasan geografis hilang, dan platform distribusi konten muncul seperti jamur.  Di tengah perubahan ini, para pekerja di industri media kreatif harus beradaptasi dengan teknologi baru dan juga berbagai tantangan unik.


Komponen adaptasi yang paling menonjol yaitu kebutuhan untuk menguasai berbagai keterampilan digital. Content creator, influencer, digital marketer, dan social media manager menjadi suatu pekerjaan yang berkembang pesat seiring padatnya pengguna di media sosial. Di masa lalu, seorang editor video hanya mengenal software editing konvensional. Namun, para buruh di era sekarang dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam tentang algoritma platform, strategi konten digital, interaksi dengan audiens secara daring, dan monetisasi konten dari berbagai saluran.


Namun, beradaptasi dengan era digital menghadirkan tantangan bagi buruh industri media kreatif,  salah satunya yaitu persaingan global yang semakin ketat. Kreatif dari seluruh dunia dapat menjangkau audiens yang sama melalui platform digital yang berarti karyawan lokal harus bersaing dengan profesional dari berbagai negara dan dengan bakat dalam negeri. Untuk dapat bertahan dan berkembang memerlukan keunggulan dalam kualitas, inovasi, dan pemahaman pasar global.

Monetisasi dan apresiasi karya di era digital menjadi tantangan yang besar. Bisnis yang bergantung pada "streaming" dan konten gratisan seringkali membuat para kreator sulit untuk mendapatkan kompensasi yang layak atas karya mereka. Penggunaan konten tanpa izin dan pembajakan digital merupakan ancaman besar bagi kelangsungan hidup para pekerja kreatif.  Perlindungan hak kekayaan intelektual di dunia digital menjadi isu mendesak yang harus ditangani.


Selain itu, regulasi dan perlindungan pekerja di era teknologi juga masih menjadi tantangan yang perlu ditangani. Banyak orang yang bekerja di industri media kreatif digital sebagai "freelance" atau sebagai pekerja gig, dan mereka seringkali tidak memiliki jaminan sosial dan perlindungan kerja yang memadai. Penciptaan dan penerapan kerangka hukum yang fleksibel dan melindungi hak-hak pekerja di era ekonomi digital masih sangat perlu dikembangkan dan ditegakkan.


Oleh karena itu, karyawan yang bekerja di industri media kreatif di era modern berada di tengah-tengah antara prospek yang menguntungkan dan prospek yang menantang. Sangat penting untuk mengadopsi teknologi dan tren digital, tetapi harus diimbangi dengan upaya bersama untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul. Untuk mendorong pertumbuhan industri media kreatif yang berkelanjutan dan memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang layak bagi karyawannya, pemerintah, pelaku industri, dan organisasi pekerja harus bekerja sama. Oleh karena itu, potensi besar pekerja kreatif digital Indonesia dapat dioptimalkan untuk mendukung kemajuan negara di era yang serba terhubung ini.


Oleh: Titin Shofiana Firda dan Primi Rohimi, S.Sos., M.S.I

No comments:

Post a Comment