Warta Journalizm - Kudus, Selasa, 20 Mei 2025 - Ali Muntoha, Pemimpin Redaksi Murianews.com, hadir sebagai dosen tamu dalam perkuliahan gabungan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus. Dalam kesempatan tersebut, ia membawakan materi bertema “Media Online dan Jurnalisme Serba Cepat” di hadapan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2023 dan 2024. Acara berlangsung di Gedung F3 mulai pukul 12.30 hingga 15.00 WIB.
Kuliah tamu ini merupakan kolaborasi dari beberapa mata kuliah, yakni Produksi Media Cetak dan Online serta Jurnalistik yang dibimbing oleh Ibu Sunarnj, M.I.Kom., dan mata kuliah Hukum dan Etika Media Massa yang diasuh oleh Ibu Primi Rohimi, S.Sos., M.S.I.
Dalam pemaparannya, Ali Muntoha menekankan bahwa media online ditandai oleh kecepatan dalam pembuatan dan penyebaran konten. Ia membedakan antara media online secara umum seperti blog, website, media sosial, dan aplikasi pesan instan dengan media online profesional yang termasuk dalam kategori media massa digital. Ia menjelaskan bahwa media online memungkinkan interaksi dua arah, sedangkan media massa online cenderung satu arah, dengan konten yang disediakan langsung kepada pembaca.
Ali juga menjelaskan bahwa media massa online tunduk pada Undang-Undang Pers, yang merupakan regulasi khusus dan berada di bawah pengawasan Dewan Pers, sehingga tidak termasuk dalam cakupan UU ITE seperti halnya platform digital lainnya.
Dalam pembahasan sejarah media online di Indonesia, ia menyebut beberapa pelopor seperti Republika Online (1994), Kompas Online (1995), dan Tempo Interaktif (1996), yang merupakan transformasi dari versi cetaknya. Berbeda dengan Detik.com yang muncul tahun 1998 dan menawarkan gaya penyajian berita singkat serta pembaruan cepat tanpa berbasis media cetak.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan sistem kerja redaksi Murianews.com, yang memperbarui berita setiap 15 menit dan mampu menghasilkan 90 hingga 100 artikel per hari. Ia juga menyebutkan bahwa Murianews memiliki tiga jenis produk: situs berita Murianews.com, Koran Muria versi cetak yang pernah terbit selama dua bulan, dan e-paper.
Menurutnya, pembaca Murianews.com mayoritas berusia 14 hingga 40 tahun, sedangkan pembaca Koran Muria umumnya berusia antara 36 hingga 60 tahun. Meskipun kecepatan menjadi ciri khas media online, Ali menekankan pentingnya menjaga akurasi demi menghindari penyebaran informasi palsu. “Verifikasi adalah kunci utama,” ujarnya.
Sebagai penutup, Ali memaparkan struktur jenjang karier wartawan mulai dari wartawan muda, madya, hingga utama dan menjelaskan dua kategori konten di Murianews: konten berita (news) dan konten abadi (evergreen). Ia juga menyoroti pentingnya distribusi konten melalui media sosial, mengingat kebiasaan masyarakat yang kini semakin beralih ke platform digital.
Oleh: M. Maulana Rifky dan Primi Rohimi
No comments:
Post a Comment