Kuliah ini merupakan bagian dari upaya menyinergikan praktik dunia kerja dengan materi akademik yang telah diajarkan dalam perkuliahan, terutama pada mata kuliah Jurnalistik, Produksi Media Online & Cetak, serta Hukum dan Etika Me dia Massa, yang masing-masing diampu oleh Sunarni, M.I.Kom dan Primi Rohimi, S.Sos., M.Si.
Ali Muntoha memaparkan pentingnya keseimbangan antara kecepatan dan akurasi dalam produksi berita daring. Ia menekankan bahwa konten media online, berbeda dengan media cetak, tunduk pada UU ITE, yang berarti potensi sanksi pidana lebih tinggi jika tidak berhati-hati.
Mahasiswa KPI diajak memahami proses produksi konten berdasarkan prinsip etika, hukum, dan kepercayaan publik, serta belajar dari perjalanan media daring seperti Republika Online (1994) hingga Detik.com (1998). Muria News, yang sempat menerbitkan e-paper dan cetak, kini fokus penuh pada platform digital dengan tata kelola berbasis indikator kepercayaan.
Selain itu, dibahas juga kasus media seperti Murianews, yang sejak 1 Juli 2013 telah menggabungkan koran cetak dengan versi digital e-paper. Namun, koran cetaknya hanya bertahan selama dua tahun. Kini Murianews fokus sepenuhnya pada pengelolaan media online dan menerapkan indikator kepercayaan sebagai pedoman dalam tata kelola produksi dan distribusi kontennya.
Kegiatan ini menjadi refleksi penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa produksi konten media tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga soal etika, hukum, dan kepercayaan publik. "Jurnalisme hari ini bukan sekadar cepat, tapi juga harus akurat dan bisa dipercaya," pesan beliau kepada mahasiswa.
Dengan kuliah ini, diharapkan mahasiswa KPI mampu mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia digital yang terus berubah cepat, namun tetap mengedepankan nilai-nilai jurnalistik dan tanggung jawab media.
Oleh: Amelia Nurul Askiya
No comments:
Post a Comment