Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Penyuluhan Literasi Digital: Membentengi Bahaya Cyber Porn dan Online Harassmen di era digital

Penyuluhan Literasi Digital: Membentengi Bahaya Cyber Porn dan Online Harassmen di era digital


WartaJournalizm - Kudus, Minggu 10 November 2024 – Siti Yunisinta Dewi, mahasiswi semester 3 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, mengadakan penyuluhan bertema "Literasi Digital: Membentengi Bahaya Cyber Porn dan Online Harassment di Era Digital" di Pondok Pesantren (Ponpes) Ali Makmun Assaidiyah, Kirig, Mejobo, Kudus.  


Kegiatan ini disambut dengan baik oleh pengasuh pondok pesantren dan para santriwati. Sebanyak 17 santriwati turut berpartisipasi dalam penyuluhan yang merupakan bagian dari tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Public Speaking yang diampu oleh Primi Rohimi, S.Sos., M.S.I.  


Penyuluhan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada santriwati tentang pentingnya literasi digital dan bijak berinternet. Yunisinta menjelaskan bahwa di era modern ini, internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, untuk mengakses informasi melalui artikel atau media sosial.  


Dalam paparannya, Yunisinta menjelaskan tujuan literasi digital, pentingnya bersikap bijak di dunia maya, dan bahaya yang mengintai seperti pornografi serta kekerasan seksual. Ia mengingatkan para santriwati agar lebih berhati-hati dalam menyaring informasi yang diperoleh melalui internet.  


“Saya memberikan contoh nyata tentang bahaya pornografi dan kekerasan seksual di dunia maya, serta tips mencegahnya. Selain itu, saya juga membagikan cara melaporkan atau memblokir akun mencurigakan di media sosial. Internet dapat memberikan manfaat atau mudarat, tergantung bagaimana penggunanya memanfaatkannya,” ujar Yunisinta.  


Adillah, salah satu abdi dalem ponpes, mengapresiasi penyuluhan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan tentang internet, pencegahan pornografi, dan kekerasan seksual. Materi yang disampaikan juga mudah dipahami oleh para santriwati,” ungkapnya.  


Diharapkan, setelah penyuluhan ini, para santriwati dapat lebih waspada dan bijak dalam menggunakan internet untuk mengakses informasi pendidikan, keagamaan, atau berinteraksi secara positif dengan orang-orang di seluruh dunia.   

No comments:

Post a Comment