Warta Journalizm - Kudus, 27 Oktober 2024, Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Kudus, Indah Shoniatul Husna, melaksanakan kegiatan penyuluhan literasi digital di Pondok Pesantren Darul Hasanah 29. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 santri dari pondok pesantren tersebut, yang juga merupakan mahasiswa di IAIN Kudus. Penyuluhan ini menjadi bagian dari Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Public Speaking yang diasuh oleh Ibu Primi Rohimi, S.Sos., M.Si., sekaligus menjadi kesempatan bagi Indah untuk berbagi pengetahuan terkait tantangan dan peluang yang dihadapi generasi milenial di era digital.
Dalam penyuluhan ini, Indah menyampaikan berbagai topik penting yang menjadi bagian dari literasi digital. Salah satunya adalah pemahaman tentang kategori hoaks dan bagaimana santri dapat mengenali informasi yang akurat dari berbagai sumber di dunia maya. "Di era digital ini, penting bagi kita semua, terutama generasi milenial, untuk dapat membedakan informasi yang benar dan yang salah agar tidak mudah terpengaruh oleh hoaks," ujar Indah saat menjelaskan materi.
Indah juga membahas topik yang sangat relevan di kalangan milenial, yakni cyberbullying atau perundungan daring. Ia memaparkan bahwa cyberbullying dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang dan perlu disikapi dengan bijak. Melalui penjelasannya, Indah memberikan tips bagi santri tentang cara menghadapi situasi tersebut, seperti melapor kepada pihak berwenang, menahan diri untuk tidak merespons pelaku, dan membangun komunitas online yang positif.
Selain membahas tantangan, Indah juga mengajak para santri untuk melihat sisi positif dari perkembangan dunia digital, seperti kesempatan untuk mengembangkan personal branding yang positif. Menurutnya, era digital memberikan peluang besar bagi setiap individu untuk membangun identitas dan citra diri yang baik melalui media sosial. "Dengan membangun personal branding yang baik, kita bisa membuka berbagai peluang, baik dalam karier, pertemanan, maupun bidang lainnya," tuturnya.
Dalam materi selanjutnya, Indah menjelaskan tentang peluang inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh generasi milenial. Ia mengajak para santri untuk berpikir kreatif dan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan sehari-hari, termasuk untuk berdakwah dan menginspirasi masyarakat. "Teknologi memberikan kita kesempatan untuk berinovasi dan menyebarkan pesan-pesan positif, baik dalam bentuk tulisan, video, maupun konten lainnya," tambahnya.
Tidak hanya itu, Indah juga menyoroti pentingnya memanfaatkan media digital sebagai sarana edukasi dan pengembangan diri. Ia mencontohkan berbagai platform yang dapat digunakan santri untuk menambah ilmu, hingga mengasah keterampilan baru. "Era digital membuka peluang yang sangat luas bagi kita untuk terus belajar dan mengembangkan diri tanpa terbatas oleh ruang dan waktu," kata Indah.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri Pondok Pesantren Darul Hasanah 29 dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan peluang di era digital serta mampu menghadapi perkembangan teknologi dengan sikap yang bijak. Melalui literasi digital, generasi milenial di lingkungan pesantren ini diharapkan dapat menjadi garda depan dalam menyebarkan konten positif dan membangun komunitas daring yang sehat.
No comments:
Post a Comment